Penemu Algoritma

Bapak Algoritma
Dalam ilmu matematika dan ilmu komputer, disimpulkan  algoritma yaitu sebuah prosedur langkah-demi-langkah untuk proses penghitungan dan Algoritma digunakan untuk melakuakn penghitungan, pemrosesan data, dan penalaran otomatis sehingga bisa dilakukan dengan baik dan benar secara berurutan
  • Menurut Goodman dan Hedetniemi, penulis buku “Introduction to the Design and Analysis of Algorithms
  • Algoritma merupakan Urut-urutan terbatas dari operasi terdefinisi dengan baik, yang masing-masing membutuhkan memory dan waktu yang terbatas untuk menyelesaikan suatu masalah.
  • Menurut Seymour Lipschutz dan Marc Lipson, keduanya penulis buku tentang aljabar dan seorang praktisi matematika dan komputer, algoritma merupakan suatu daftar langkah demi langkah yang terhingga dari instruksi-instruksi yang terdefinisikan dengan jelas yang dipakai untuk permasalahan tertentu.
  • Menurut Marvin Minsky, seorang Ilmuwan dibidang Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Algoritma adalah seperangkat aturan yang memberitahukan kepada kita dari waktu ke waktu, tepatnya bagaimana untuk bertindak
“Mark Zuckerberg dalam salah salah satu komentarnya yang tersebar di medsos, ia pernah mengatakan, “Saya heran ada orang-orang yang terlalu mengidolakan saya. Padahal saya sangat mengidolakan ilmuwan Muslim Al-Khawarizni karena tanpa Algoritma dan Aljabar, maka jangan pernah bermimpi ada Facebook, What’s App, BBM, Line, games bahkan komputer.”
Siapa penemu algoritma? Para ahli mencoba menemukan asal kata “algoritma” yang tepat namun hasilnya kurang memuaskan. Hingga pada akhirnya, ahli sejarah mematika menemukan asal kata algoritma.

Ahli sejarah tersebut menjelaskan asal kata algoritma yaitu berasal dari nama penulis buku arab. Nama penulis buku arab yang dimaksud adalah Abu Jafar Muhammad Ibnu Musa Al Khuwarismi. Siapa Al-Khawarizmi?  Nama lengkapnya adalah Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi, dilahirkan di Uzbekistan(194 H/780 M) dan wafat di Baghdad(266 H/850 M). Dia adalah perintis dalam ilmu matematika dan ilmu-ilmu pasti yang lain. dikutip dari sumber lain, Al-Khwarizmi diperkirakan hidup pada masa Khalifah al-Ma’mun (813-833 M) dari Dinasti Abasiyah. Ia bekerja sebagai anggota by Bayt al-Hikmah sebuah lembaga penerjemah dan penelitian ilmu pengetahuan di Kota Baghdad

Al-Khawarizmi adalah pelopor dalam penggunaan angka nol (0) dalam matematika yang dikenal dengan nama algoritma. Ia menulis buku babon (penyelarasan kurikulum serta standarisasi dalam pelaksanaan kurikulum) tentang matematika, yaitu “al-Kitab al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabar wa al-Muqabalah(Kompendium tentang Hitung Aljabar dan Persamaan, tahun 825 M) dan Al-Khawarizmi adalah orang pertama yang menjelaskan kegunaan angka-angka, termasuk angka nol. Karyanya dalam bidang Aritmatika, Kitab al-Jam’a wa al-Tafriq bi al-Hisab al-Hindi (The Book of Addition and Subtraction by the Method of Calculation of the Hindus), memperkenalkan penggunaan angka hindu 1 sampai 9 dan angka nol (0)
Karya al-Khawarizmipun adalah al-Jabar, sebuah buku yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Hal ini sangat penting sebagai sebuah gerakan revolusioner dari konsep matematika Yunani yang berdasarkan pada geometri. Aljabar merupakan  penggabungan teori yang memungkinkan angka rasional, irasional dan magnitude geometris menjadi objek-objek aljabar. Khawarizmi juga berjasa dalam mengembangkan tebel sinus, cosinus dan trigonometri. Karena karyanya ini al-Khawarizmi disebut sebagai “Bapak Aljabar”
Diapun menulis buku yang membahas beberapa soal hitungan dan asal-usul angka, serta sejarah angka-angka yang sedang tetap digunakan diseluruh dunia. Melalui beliau lah  orang-orang Eropa belajar menggunakan angka nol untuk memudahkan menghitung puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya. Dengan penggunaan angka tersebut maka kata Arab Shifr yang artinya nol (kosong) diserap ke dalam bahasa Perancis menjadi kata chiffre, dalam bahasa Jerman menjadi ziffer, dan dalam bahasa Inggris menjadi cipher. Bilangan nol ditulis bulat dan didalamnya kosong. Al-Khawarizmi-pun memperkenalkan tanda-tanda negatif yang sebelumnya tidak dikenal di kalangan ilmuwan Arab. 

Pengaruh al-Khawarizmi berdampak dalam penggunaan istilah matematika. Kata Aljabar berasal dari kata al-Jabr. Kata logarisme dan logaritma diambil dari kata Algorismi, Latinisasi dari nama al-Khawarizmi. Nama al-Khawarizmi juga di serap ke dalam bahasa Spanyol Guarismo dan dalam bahasa Portugis, Algarismo yang berarti digit

Eropa baru mengenalnya pada tahun 1140 M atas jasa Robert Chester yang menerjemahkan kedalama bahasa Latin dengan judul ”Liber Algebras et Almucabola”. Sampai saat ini, metode Al-Khawarizmi masih tetap digunakan, yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan Algorism (urutan logis pengambilan putusan untuk pemecah masalah). Mengapa Algoritma menjadi penting? Ini karena angka-angka Romawi, yang digunakan oleh bangsa-bangsa Eropa waktu itu tidak punya angka nol, jadi tidak bisa dipakai untuk angka-angka persepuluhan atau angka-angka di belakang koma.   Angka Romawi juga tidak mungkin dilakukan penjumlahan dari atas ke bawah, dan hanya bisa dilakukan dengan cara Algoritma Al-Khawarizmi juga yang mengenalkan konsep Trigonometri yang terdiri dari sinus (sin), cosinus (cos), tangens ( tan), cotangens (cot), secan (sec) dan cosecan (cosec). Trigonometri adalah nilai perbandingan yang didefinisikan pada koordinat segitiga siku-siku. Dia juga menemukan rumus untuk memecahkan persamaan kuadrat.
Print Friendly, PDF & Email