Pjj – (Covid-19)

Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) \/Corona telah menyebabkan perubahan signifikan pada kalender pendidikan.  Dampaknya kegiatan belajar dilakukan di rumah dengan menggunakan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ)/ E-Learning. Hal ini telah diakui oleh organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), bahwa wabah virus corona telah berdampak terhadap sektor pendidikan. Hampir 300 juta siswa terganggu kegiatan sekolah/kuliahnya di seluruh dunia dan tdikhawatirkan kepada hak-hak pendidikan mereka di masa sekarang/depan. Jika kondisi ini terus meningkat, maka sudah bisa dipastikan dampaknya terhadap sektor pendidikan juga akan semakin meningkat. Dampak yang paling dikhawatirkan adalah efek jangka panjang. Sebab para pendidik, sekolah, perguruan tinggi serta siswa dan mahasiswa secara otomatis akan merasakan perubahan dan adaptasi dalam proses pendidikan yang dijalaninya. Metode pembelajaran jarak jauh (PJJ)/ E-Learning menjadi satu-satunya solusi bilamana proses belajar mengajar akan tetap dilaksanakan. Sesungguhnya pembelajaran cara daring bukanlah hal yang sangat baru, sudah terdapat teori-teori pendidikan dan penelitian yang berkaitan dengan belajar jarak jauh sehingga seharusnya belajar cara daring bukan sekedar sebuah proses “digitalisasi” bahan ajar, yaitu mengubah bahan ajar hanya jadi bahan bacaan atau tontonan secara digital. Prof George Siemens, seorang guru besar dari Athabasca University di Kanada merupakan salah seorang pelopor pengembangan pedagogik untuk pembelajaran yang memanfaatkan teknologi. Ia mengusulkan sebuah teori alternatif untuk pendidikan yaitu Connectivism. Ini adalah sebuah teori pendidikan yang memasukkan teknologi dan konektivitas sebagai bagian dari kegiatan belajar yang penting.
(Michael, 2013:27): E-learning atau online learning adalah pembelajaran yang disusun ialah dengan tujuan menggunakan suatu sistem elektronik atau juga komputer sehingga mampu untuk mendukung suatu proses pembelajaran Darin E. Hartley (Hartley, 2001): E-Learning atau online learning adalah suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. (Ardiansyah, 2013): E-learning atau online learning adalah suatu sistem pembelajaran yang digunakan ialah sebagai sarana ialah sebagai proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka dengan secara langsung antara pendidik dengan siswa/i .
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Nadia Fairuza Azzahra mengatakan, metode pembelajaran jarak jauh (E-Learning) akan berjalan efektif kalau didukung dengan adanya platform yang mampu diakses oleh pendidik,peserta didik, peran orang tua dan pihak-pihak yang mendukung jalannya kegiatan belajar mengajar. Metode pembelajaran jarak jauh juga akan efektif kalau didukung adanya kapasitas yang memadai dari para guru/pendidik. Hal ini penting untuk memastikan materi pelajaran dapat disampaikan dan dipahami siswa dengan baik walaupun tidak bertatap muka secara langsung. 
Terdapat 2 model elearning yaitu : Asynchronous Learning (asingkron) dan Sychronous Learning (singkron). Contoh e-learning sinkron adalah diskusi online(chating) atau konferensi video secara interaktif /langsung 2 arah saat itu juga. semua perangkat pembelajaran aktif/ real-time yang memungkinkan anak didik dan pendidik dapat komunikasi langsung. Contoh e-learning asinkron kebalikannya, dilakukan dalam keadaan offline (tidak aktif).  komunikasi yang disampaikan pendidik dan anak didik melalui email dan pesan atau sejenisnya bahkan  diposting di forum komunitas tidak interaktif langsung saaat itu juga. Anak didik biasanya akan menyelesaikan pelajaran mereka sendiri sesuai dengan target dari pendidik. Dalam faktanya 2 model diatas bisa dilakukan sekaligus dalam kurun waktu pembelajaran karena elearning sangat bergantung kepada jaringan internet/WAN apakah memungkinkan model singkron atau tidaknya bergantung kepada kondisi perangkat e-learning kedua pihak.
  Pendidikan E-Learning memiliki beberapa karakteristik dasar, yaitu:
  • Pendidik dan peserta didik tidak berada dalam satu ruang yang sama saat proses belajar-mengajar berlangsung.
  • Penyampaian materi ajar dan proses pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan media komunikasi dan informasi.
  • Menekankan pada cara belajar mandiri namun ada lnstitusi yang mengaturnya.
  • Keterbatasan pada pertemuan tatap muka. Biasanya pertemuan tatap muka dilakukan secara periodik antara peserta didik dengan pendidik
  • Fleksibilitas dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain masing-masing peserta didik dapat mengatur waktu belajarnya sendiri sesuai dengan ketersediaan waktu dan kesiapan dengan pendidik
Manfaat yang didapat dari E-learning atau Online learning diantaranya:  1. Dapat diukur bilamana aplikasi yang digunakan tepat 2. Memiliki kapasitasdan konsistensi  3. Menghemat ruang dan waktu 4. Ramah Lingkungan 5. Meningkatkan wawasan teknologi informasi  6. Cepat, tepat, akurat dan tingkat kemanan data terjamin. Terdapat banyak aplikasi/ software E-learning, dan software yang banyak digunakan serta direkomendasikan saya adalah Microsoft Teams.
Print Friendly, PDF & Email