Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama.Revolusi industri 4.0 (RI.4.0) ditandai dengan munculnya Internet of Things (IoT), big data, artificial intelligence, cloud computing,dll danmengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental . Industri 4.0 berasal dari proyek dalam strategi teknologi canggih yang dimunculkan pemerintah Jerman yang lebih menekankan pada komputerisasi pablik. Hingga tahun 2011, istilah Industri 4.0 kemudian diangkat pada acara Honnover Fair. Kelanjutnya, pada oktober 2012 dalam Working Group On Industri 4.0 menjelaskan bahwa rekomendasi pelaksanaan Industri 4.0 kepada pemerintah federal Jerman. Dalam kelompok kerja Industri 4.0 yang kemudian dalam anggota tersebut sebagai bapak pendiri dan perintis Industri 4.0. Dari oktober 2012, hasil akhir Working Group Industri 4.0 memaparkan pada 8 April 2013 dalam acara Honnover Fair.
Dalam peralihan revolusi industri 1.0 ke 2.0 ialah bergantinya pekerjaan berbahaya dan berat dari manusia oleh mesin. Kemudian pada industri 3.0, proses pekerjaan yang berulang digantikan oleh mesin dan menggunakan sistem komputerisasi. Lalu pada industri 4.0, ditandai dengan revolusi digitalisasi. Mesin digantikan oleh artificial intellegence (AI).Tadinya manusia yang berpikir, sekarang robot yang berpikir, dan ini akan sangat banyak terjadi di masa yang akan datang, Pada 2030, diprediksi akan banyak pekerjaan yang muncul, yang belum pernah ada sebelumnya.
Hal ini terjadi di era sekarang dengan kehadiran aplikasi ojek online yang mampu menjangkau pengguna jasa motor, menjamurnya e-commerce/toko online dan start up lainnya serta kemunculan super komputer, robot pintar, kendaraan tanpa awak, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia dapat mengoptimalkan fungsi otak dan otomatisasi pada perangkat keras lainnyaUntuk itu menguasai bahasa pemrograman, ilmu kecerdasan buatan, penguasaan teknologi canggih dan tidak ketinggalan perkembangan IT, dunia industri serta melakukan inovasi inovasi baru menjadi tuntutan, karena itu akan dibutuhkan di masa yang akan datang.
*sebagian redaksi dikutip dari berbagai sumber.
Sistem pendidikan membutuhkan gerakan kebaruan untuk merespon era industri 4.0. Salah satu gerakan yang dicanangkan oleh pemerintah adalah gerakan literasi baru sebagai penguat bahkan menggeser gerakan literasi lama. Gerakan literasi baru yang dimaksudkan terfokus pada tiga literasi utama yaitu
- Literasi digital,
- Literasi teknologi, dan
- Literasi manusia (Aoun, 2018).
Era revolusi industri 4.0 merupakan tantangan berat dunia pendidikan diIndonesia. Mengutip dari Jack Ma dalam pertemuan tahunan World Economic Forum 2018, pendidikan adalah tantangan besar abad ini. Jika tidak mengubah cara mendidik dan belajar-mengajar, 30 tahun mendatang kita akan mengalami kesulitan besar. Pendidikan dan pembelajaran yang syarat dengan muatan pengetahuan mengesampingkan muatan sikap dan keterampilan sebagaimana saat ini masih ada yang terimplementasi seperti itu, akan menghasilkan peserta didik yang tidak mampu berkompetisi dengan mesin. Dominasi pengetahuan dalam pendidikan dan pembelajaran harus diubah agar kelak anak-anak muda Indonesia mampu mengungguli kecerdasan mesin (teknologi) sekaligus mampu bersikap bijak dalam menggunakan mesin cerdas untuk kemaslahatan.Ke tiga (3) Literasi diatas adalah diprediksi menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan di masa depan atau di era industri 4.0. Literasi digital diarahkan pada tujuan peningkatan kemampuan membaca, menganalisis, dan menggunakan informasi di dunia digital (Big Data), literasi teknologi bertujuan untuk memberikan pemahaman pada cara kerja mesin dan aplikasi teknologi, dan literasi manusia diarahkan pada peningkatan kemampuan berkomunikasi dan penguasaan ilmu desain (Aoun, 2017). Bagi dunia pendidikan, terutama pengguruan tinggi literasi baru diharapkan menciptakan lulusan yang kompetitif dengan menyempurnakan gerakan literasi lama yang hanya fokus pada peningkatan kemampuan membaca, menulis, dan matematika. Adaptasi gerakan literasi baru ( leadership, pola berpikir, mengambil keputusan, komunikasi dan kompetensi kekhususannya) dapat diintegrasi dengan melakukan penyesuaian kurikulum dan sistem pembelajaran sebagai respon terhadap era industri 4.0. Karena tuntuntan terhadap mereka adalah "How To Create SomeThing" di era sekarang ini.
Menurut (Trilling, 2009) pada abad 21 berorientasi pada gaya hidup digital, alat berpikir, dan pengetahuan, penguatan alat berpikir, dan gaya hidup digital.Hal lain yang penting adanya dukungan kecerdesan buatan, Pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bergerak semakin cepat dan mengalami kemajuan pesat dalam setiap bidang kehidupan manusia. Mulai dari perawatan kesehatan, kontrol iklim dan hasil panen, hingga dunia pendidikan. Penggabungan AI dengan kecerdasan alami manusia membuat potensi individu bisa menjadi lebih maksimal dan memungkinkan pencapaian yang lebih besar. kesimpulan revolusi industri 4.0 sudah tepat harus ada literasi manusia dan wajib dikuasai karena menunjukkan elemen softskill atau pengembangan karakter individu untuk bisa berkolaborasi, dan menjadi patokan di era sekarang ini.
*sebagian konten dikutip dari berbagai sumber.